SULA-mediamandiolinews.Com– Eks ketua LMND sual Suwandi akhirnya angkat bicara terkait lambatnya proses penyelesaian kasus pembangunan Mesjid Raya Desa Pelita Jaya yang di bangun melalui dinas pekerjaan umum (PU) kepulauan Sula yang suda di tangani oleh Kejari sula.
mantan ketua LMND Sulasuwandi Kailul kepada media mandiolinews com.kamis (16/5/2024)mengatakan bahwa pihaknya mendesak agar pihak kejaksaan negeri(Kejari) kepulauan Atas hal itu, Mantan Ketua LMND Sula Suwandi Kailul, mendesak dan meminta pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula segera mungkin memangil dan melakukan pemeriksaan mantan Kepala Dinas Perencanaan Umum (PU) Nursale Bainurul yang di duga terindikasi terlibat dalam kasus Pembanguan Mesjid Raya Desa Pelita Jaya yang di kerjakan pada tahun 2017- 2019.
“Saya, meminta dengan tegas pihak Kejari Sula untuk dapat mengambil tindakan sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas wandi Pada Media ini.
Bukan hanya dugaan kasus Mesjid Raya yang mangkrak saja, melainkan mantan Kadis Perencanaan Umum juga telah menyisakan beberapa luka yang saat ini sudah terdeksi oleh kejaksaan negeri sanana namun belumlah diselesaikan hingga saat ini.
menurut saya Kejari sudah harus melakukan progres dalam penanganan kasus kasus yang ada selama ini agar bisa secepatnya terselesaikan salah satunya kasus mesjid raya desa pelita jaya ini",tandasnya.
Suwandi menyebutkan, bahwa Anggara dalam Pembanguan Mesjid Raya ini di laksanakan oleh dua perusahan di Sula yang pertama dari CV Arpon Karya Utama,dengan pagu anggaran senilai Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta) dan yang kedua dari pihak CV. Sarana Mandiri, dengan pagu anggaran senilai Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta) maka secara keseluruhan anggarannya mencapai kurang lebih Rp. 700.000.000 (Tujuh Ratus Juta) yang diduga terindikasi korupsi hingga berakibat pada bangunan tersebut yang mangkrak hingga saat ini.
Lanjud saya menduga ada indikasi korupsi dalam pekerjaan tersebut sebab dengan anggaran sebesar itu pembagunan mesjid tidak ada progres penyelesaian dari kedua perusahan dan ini patut di pertanyakan pembangunan anggaran yang dikelolah oleh semua pihak.tutupnya
Reporter:iyan
Editor: Redaksi
0Komentar