Sula- Mandioli News.Com- Mayoritas harga komoditi di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, perlahan mulai alami kenaikan setikdanya sejak dua bulan terakhir.

Kendati demikian, harga tersebut diakui masih naik-turun atau mengalami fluktuasi. Hal ini disampaikan oleh sebagian pengusaha. 

Pantauan Mandioli News.Com, Sabtu 11 Mei 2024, di Gudang Rio, Desa Falahu Kecamatan Sanana, harga kopra kini mencapai Rp. 6.000 hingga Rp. 6.600 per kilogram, jadi kalau di kalikan dengan 100kg maka total harga kopranya Rp. 660.000

Dibanding pada tahun-tahun sebelumnya, harga komoditi kopra menurun mulai Rp.5.300 hingga Rp5.500 ribu per kilogram, jadi kalau di kalikan dengan 100kg total harganya hanya mencapai Rp. 550.000

"Harga tidak menentu, pokoknya dia turun-naik. Kali ini hitungannya sudah cukup naik," ungkap salah satu pengusaha, Rio, kepada media ini. Ujarnya. 

Terlepas dari harga kopra, ada biji pala juga yang di belikan dengan harga yang terjangkau dimana per kilogramnya Rp. 60.0000 sampai Rp. 70.000 namun itu juga dilihat dari kualitas biji pala yang di jual oleh para petani, dan untuk kulit biji pala (bunga) di ambil dengan harga per kilogram Rp. 180.000.Cengkih pun hal yang sama, di ambil dengan harga-harga yang sama dengan pembeli yang lain yakni per kilogram Rp. 115.000 dan untuk coklat, di ambil dengan harga per kilogram Rp. 80.000  namun, demikian masih bergantung pada kualitas barang yang nantinya menentukan harganya. 


"Jadi kalau kopra, pala, kulit, cengkih dan coklat, itu tergantung pada kualitasnya, kalau bagus maka kita bisa ambil dengan harga yang bagus, tapi kalau kualitasnya rendah, maka kita ambil dengan harga standar seperti biasanya". Tutupnya. 


(Iyan)