Mediamandiolinews com. HALSEL - Masyarakat Desa Yaba, Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, mengecam praktik pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diduga tidak tepat sasaran. Berdasarkan laporan dari Media Mandiolinews.com, kebijakan pembagian BLT oleh Kepala Desa dan perangkatnya menuai kritik dan protes dari warga setempat.
Sorotan tersebut muncul karena adanya indikasi bahwa BLT didistribusikan secara tidak adil, termasuk kepada keluarga penerima manfaat program sosial lainnya seperti PKH dan BPNT.
Dalam wawancara dengan salah satu tokoh adat, Lamber Bidoro, terungkap bahwa pembagian BLT dilakukan secara tidak proporsional, di mana seluruh anggota keluarga Penjabat Kades dalam satu rumah diberikan bantuan tersebut. Selain itu, terdapat kasus di mana anggota keluarga yang seharusnya menerima bantuan sosial lain seperti PKH juga menerima BLT. Hal ini menimbulkan keraguan akan kriteria yang digunakan dalam pendataan penerima BLT.
Ketua adat Desa Yaba, yang juga merasa bahwa masyarakat lansia di desa tersebut terpinggirkan, sehingga menyerukan menyerukan agar Penjabat Kades Yaba segera diaudit oleh Inspektorat Pemkab Halmahera Selatan. Tuntutan juga disampaikan kepada Pemda Halmahera Selatan, terutama kepada Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera memberhentikan Nurjana Lameko dari jabatannya sebagai Penjabat Desa Yaba. Masyarakat Desa Yaba berharap agar pergantian Penjabat dilakukan dengan cepat guna memastikan keadilan dalam penyaluran bantuan sosial di desa Yaba.(tim)
0Komentar