MandioliNews com - Halsel - Salah satu warga Desa Buli Kecamatan Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, menilai soal dana desa dan program desa. Kini menimbulkan gejok karena istri kades mengatakan narasi yang senono kepada warga. Senin (26-08-2024)


Toko muda Muhrim Warga Desa Buli mengatakan keawak media, Narasi yang sampaikan Istri Kades Sakina kepada Masyarakat Desa Buli (Doi Pebayak ini simpan biar Kase sekolah keluarga PE anah-anah), ucapan istri kades ini kami diskusikan di grup agar tidak membias pesat di kalangan masyarakat. Dalam diskusi kami menyampaikan kepada BPD agar memanggil Kepala Desa Karena mengeluarkan narasi yang di sampaikan istri Kades tidak baik. 


"Kemudian istri kepala Desa menangapi dan mendatangi salah satu warga atas nama Muis dan menyampaikan narasi yang senono (ada ambel ngoni pe doi, ada cabu ngoni p orang tua pe Bulu-bulu, kemudian ada makan doi berapa meliar). Ujarnya.


Menurut saya, istri kades Sakina tidak memiliki etika dan moral yang menunjukkan sikap yang tidak terpuji kepada dan masyarakat Sangat di sayangkan yang paling busuk dengan bahasa makan doi berapa miliar, padahal kades Buli Hatta Muhammad juga salah satu Desa yang muncul di daftar temuan dari 178 desa di halsel. istri kades juga seperti bendahara Desa yang suka mencampuri keuangan Desa dan mengatur segala kepentingan Desa.


Istri Kades Sakina terlihat jelas tidak memiliki integritas dan wibawa mempundaki sebagai ibu Kades di desa Buli, sikap dan tindakan istri kades merusak harkat dan martabat pemimpin di Desa. Ucapnya.


Selain itu, setiap kegiatan proyek papan fisik itu hanya dilakukan sementara untuk dokumentasi kemudian dibuka kembali, padahal papan proyek bagian dr informasi publik terhadap masyarakat. disini juga timpul mencerminkan bahwa ada indikasi pengelapan Dana Desa karena tidak ada transparansi.


Pada tahun 2023 pembangunan pagar Mesjid pagu anggarannya 70 juta sesuai dengan Hasil Musyawarah Desa namun dalam tahapan pekerjaan tak berakhir Sampai saat ini, Dana Desa tahun 2024 tahap satu pencairan tidak ada program di tahap dua ada kegiatan pembangunan jalan landasan. Kemudian program Pemberdayaan, Peternakan, Pertanian dan lain-lain tidak terlihat di Desa Buli. 


Meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Bassam Kasuba dan Dinas PMD, Inspektorat, mengaudit Kades Buli Hatta Muhammad karena ada indikasi pengelapan Dana Desa. Tutup Muhrim