Mediamandiolinews com.
Ada tiga kali pilkada Gubernur di Maluku Utara. Tapi cukup dua masa Pilkada saja yang kita jadikan rujukan, yaitu tahun 2014 dan 2018. 


Di dua waktu itu, ada seorang petarung hebat yang bernama Ahmad Hidayat Mus (AHM), tidak ada tokoh politik, di luar tokoh politik dari Halmahera Selatan yang sehebat dia, bagi yang pernah terlibat di Dua masa itu pasti merasakannya dan juga masih di ingat.


Dia petarung hebat, daya jelajahnya begitu masif dan terorganisir. Militansi Timnya juga luar biasa, kekuatan partai dan relawan bekerja sangat rapih dalam komandonya. Seluruh kekuatan di kerahkan dengan total  hampir 100% wilayah di Maluku Utara dia singgahi.


Kampanye - kampanye akbar dia lakukan di semua wilayah Maluku Utara, pagi sampai malam dia bergerak tak pernah berhenti. Hampir sebagian besar desa dan kelurahan pasti kita menemukan militansi timnya. Banyak desa dan kelurahan, tempat-tempat nongkrong bertuliskan AHM, propoganda politiknya juga luar biasa. Saya termasuk orang yang kagum dengan lelaki petarung ini.


Satu yang tidak bisa dia lakukan adalah menaklukan tokoh Halmahera selatan. Dia berulang berhadapan dengan Tokoh-tokoh Togale yang gerakannya hampir tidak bisa dibaca oleh analis-analis politik. Gerakan mereka  terlihat biasa-biasa saja. Tidak gegabah, gempita, tidak joget-joget dangdut di panggung tidak juga dengan setingan drama. Mereka hanya bermodalkan parang, salawaku, tifa dan gong kecil. Cakalele disetiap waktu bersua.


Jika di bandingkan saat ini, Pilkada 2024. Siapakah yang bisa di sandingkan setara  kehebatannya dengan Lelaki Petarung seperti AHM. Silahkan anda simpulkan sendiri, setelah membaca dengan tuntas catatan pendek ini.


Tim: Mandiolinews