HALSEL Mandiolinews com— Dugaan kecurangan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kementerian Agama (Kemenag) Halmahera Selatan (Halsel) kembali mencuat. Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) Halsel mendesak transparansi penuh terkait hasil seleksi, menyusul dugaan adanya nama-nama fiktif dalam daftar kelulusan.


Ketua DPC GPM Halsel, Bung Harmain Rusli, menyoroti hasil kelulusan yang hanya mencantumkan jumlah peserta tanpa rincian nama dan nomor peserta. Ia mencurigai adanya praktik serupa seperti kasus dugaan tenaga pendidik fiktif (SK Bodong) di MAN 1 Halsel, yang sebelumnya dijanjikan akan diusut oleh Kepala Wilayah Kemenag Maluku Utara.


“Kami meragukan integritas proses seleksi ini. Jika tidak ada transparansi, bagaimana publik bisa percaya bahwa yang lulus adalah peserta yang benar-benar memenuhi syarat?” tegas Bung Harmain.


GPM Halsel menuntut Kemenag Halsel segera mempublikasikan data lengkap peserta yang lulus untuk memastikan proses seleksi berjalan adil dan bebas dari manipulasi. Mereka juga memperingatkan agar pihak terkait tidak mengabaikan dugaan ini demi menjaga kepercayaan publik.


"Transparansi adalah harga mati! Jangan biarkan nama-nama fiktif lolos begitu saja tanpa pengawasan yang jelas," tutup Bung Harmain dengan nada keras.

Tim: Mandiolinews