Mandiolinews com
Miris…Kabupaten Halmahera selatan kini menjadi ladang pencabualan dan kekerasan seksual, Pemerintah kabupaten dan kapolres halmahera selatan seharusnya tidak menganggap remeh atas peristiwa ini, dan tidak menganggap hanya sekedar kasuistik. 


Beberapa bulan lalu kita dihebohkan dengan Ayah tiri yang mencabuli anaknya, Oknum guru melakukan pencabulan terhadap siswanya, kini Seorang siswa SMP di perkosan dan direkam lewat video bahkan disebarkan.


Irsandi (Andi) seorang aktivis Halmahera Selatan menyampaikan "Pencabulan dan kekerasan seksual pada anak atau remaja akan berdampak panjang, dan berdampak pada masalah kesehatan fisik dan psikis, bahkan hingga dewasa."


Kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak dan remaja akan mengalami pengkhianatan atau hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa (betrayal), Trauma secara seksual (traumatic sexualization),  Merasa tidak berdaya (powerlessness), dan Stigma (stigmatization). Secara psikis si korban akan mengalami trauma psikis, dan bahkan besar kemungkinan akan melakukan pelampiasan dendam.


Situasi ini seharusnya menjadi perhatian dan tanggung jawab kita secara bersama, Karena Minimnya sosialisasi sex education dan kekerasan seksual, dan bahkan lemahnya kontrol sosial, membuat para predator  seksual ini leluasa melancarkan aksinya. Ujar Andi.


kasus-kasus seperti ini kerap kali terjadi dan melibatkan dengan orang-orang terdekat, (Ayah tiri, Guru, dan teman sebaya)


Sehingga untuk mencegah agar kasus ini tidak terulang lagi dan bahkan dapat memicu konflik horizontal, Perlu kerjasamanya dari pemerintah kabupaten hingga pada pemerintah desa, 


Kami juga meminta agar penegak hukum, Kapolres halsel harus bersikap adil dalam mengadili para para bejat, (Predator seksual) dan DP3AKB segera memberikan penanganan khusus pada korban kekerasan seksual. 

Tim: Mandiolinews