Mandiolinews com
Halsel Warga Desa Kawasi mengemukakan kecaman keras terhadap Manajemen PT. Harita Group pasca Forum Group Diskusi (FGD) yang digelar oleh Asosiasi Angkutan Laut dan Darat (Aslad) Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada 11 Januari 2025.


Kecaman tersebut muncul terkait status pelabuhan yang dibangun PT. Harita Group di kawasan perumahan warga Desa Kawasi. Warga menilai bahwa status pelabuhan tersebut hingga kini belum jelas, meskipun sempat disebutkan bahwa pelabuhan tersebut adalah milik warga Desa Kawasi. Padahal, sampai saat ini, akses atau hak atas pelabuhan tersebut belum diberikan kepada masyarakat setempat. Hal ini memicu pro-kontra yang semakin memanas antara warga dan manajemen perusahaan.


Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan rasa kecewa atas ketidakjelasan status pelabuhan tersebut. "Kami sangat miris dengan ketidakjelasan status pelabuhan yang dibangun oleh PT Harita Group di kawasan perumahan kami. Asosiasi Angkutan Laut dan Darat Kawasi menggelar FGD untuk membahas hal ini, dan banyak pertanyaan yang belum terjawab," katanya.


Forum tersebut dihadiri oleh tiga narasumber, yakni Kepala Dinas Perhubungan, Markas Unit Polair Obi, dan perwakilan manajemen PT. Harita Group. Dalam diskusi tersebut, warga menyampaikan bahwa mereka sebelumnya diberi informasi bahwa pembangunan jembatan, perumahan, dan pasar UMKM adalah paket prioritas untuk warga Desa Kawasi. Namun, hingga saat ini, status dan keberlanjutannya masih belum jelas.


"Jangan hanya janji-janji. Kami ingin bukti nyata bahwa PT Harita Group bertanggung jawab. Kami tidak ingin lagi dibodohi. Ini adalah kepentingan kami bersama sebagai warga Desa Kawasi," tegas warga.


Dalam kesempatan tersebut, warga menegaskan bahwa jika dalam waktu dekat status pelabuhan belum juga jelas, mereka akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut hak mereka. "Kami akan kembali menempati kampung lama jika hak kami tidak diberikan," ujar warga dengan tegas.


Menurut warga lainnya, status pelabuhan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan perekonomian masyarakat setempat. "Pelabuhan adalah pusat ekonomi bagi kami. Jika statusnya tidak jelas, maka itu akan mengganggu kehidupan kami," tambahnya.


Warga pun berharap agar manajemen PT. Harita Group segera memberi perhatian serius terhadap masalah ini dan tidak mengabaikan tuntutan mereka. "Kami berharap apa yang kami sampaikan ini menjadi perhatian serius. Jangan main-main dengan hak-hak kami," tegas warga.


Pernyataan ini ditutup dengan harapan agar PT. Harita Group segera memberikan penjelasan yang jelas terkait status pelabuhan yang dibangun di Kawasi. Warga menyatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan hak mereka sampai tuntutan tersebut dipenuhi.

Tim: Mandiolinews