Mandiolinews com
Halmahera Selatan, Maluku Utara - Sabtu, 4 Januari 2025 – Kejadian kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum security berinisial R di Pos Mera, pintu masuk PT. Harita Group, kembali memicu keresahan di kalangan karyawan, Pemerintah Desa (Pemdes), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Kejadian yang terjadi pada Jumat, 3 Januari 2025, sekitar pukul 05.00 WIT ini dianggap sudah melampaui batas, karena sikap kasar dan tidak beretika yang dipertontonkan oleh oknum security tersebut.


Kejadian kekerasan ini bukan pertama kalinya terjadi di Pos Mera, jalan masuk ke PT. Harita Group. Sebelumnya, Pemdes Kawasi dan BPD Kawasi juga pernah mengalami perlakuan serupa dari oknum security yang sama. Tindak kekerasan ini telah menimbulkan berbagai kecaman dan protes dari warga setempat, terutama di kalangan karyawan dan masyarakat desa yang merasa terhina.


"Saya hampir saja berkelahi dengan security di pos Mera karena dia marah hanya karena saya datang ke Bank BRI pakai celana pendek dan sandal. Dia berbicara dengan sangat kasar. Saya tidak tahu kenapa dia marah begitu. Saya merasa sangat dihina," ujar YJ, warga Desa Kawasi, yang juga sempat terlibat ketegangan dengan oknum security tersebut.


Menurut beberapa warga lainnya, sikap oknum security ini semakin memprihatinkan. "Keamanan seharusnya bisa mengingatkan dengan baik, bukan malah mengajak berkelahi dan berteriak-teriak dengan kasar. Kalau ada masalah, seharusnya mereka berbicara sopan, bukan menggunakan kekerasan," ungkap JK, warga Kawasi lainnya.


Sikap tidak sopan dan tidak beradab yang ditunjukkan oleh oknum security ini dianggap telah melanggar etika keamanan yang seharusnya menjadi contoh bagi warga, karyawan, serta pihak pemdes dan BPD. DJ, seorang warga lainnya, juga menambahkan, "Keamanan seperti ini sangat tidak pantas. Saya sendiri pernah hampir terlibat keributan di pos Mera karena dia memperlakukan kami dengan sangat kasar."


Kejadian-kejadian seperti ini jelas menambah daftar panjang ketegangan antara pihak PT. Harita Group, warga, dan pihak keamanan. Warga pun menuntut agar pihak PT. Harita Group segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum security berinisial R, dengan memecatnya, karena sikapnya yang tidak pantas dan tidak menghormati warga maupun karyawan.


"Sikapnya yang tidak sopan dan kasar tidak bisa diterima. Kami meminta PT. Harita Group untuk segera memecat oknum security ini," ujar seorang warga dengan tegas.


Hingga berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi antara pihak karyawan dan oknum security masih berlangsung. Warga berharap agar tindakan yang tegas segera diambil untuk menjaga ketertiban dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman di sekitar PT. Harita Group.

Tim: Mandiolinews