( Oleh: Sahib Munawar.S.Pd,I.M.Pd

Mandiolinews com.Tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan puasa yang Agung, bulan yang dijuluki sebagai seribu bulan yang sangat istimewa dari bulan bulan yang lain satu ramadhan 1446H yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Kita dianjurkan untuk berpuasa menahan haus dan lapar atau siyam dari waktu Imsak sampai masuknya waktu Maghrib.


 Selain menahan haus dan lapar , kita juga diwajibkan untuk melakukan shalat wajib lima waktu sehari semalam, selain itu juga di anjurkan untuk menahan pandangan atau sesuatu yang dapat membatalkan puasa kita yang demensi Esetoris konsentrasi kita hanya fokus kepada Allah SWT sabagai remot kontrol dalam aktivitas kita


Kalau kita selalu menjaga puasa agar terhindar dari kodaan syaitan kata hadist Nabi bahwa Syaitan akan terbelenggu atau diikat oleh Allah SWT selama dalam bulan puasa


Hadis Nabi menyebutkan.

Banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus berpijak dari hadist hendaklah kita jadikan puasa sebagai terapi jiwa baik ibadah lahiriyah juga ibadah ruhaniyah


Dalam pandangan Al Ghazali filsuf muslim sang Hujatul Islam ( Komentator Islam) bahwa puasa adalah ibadah istimewa yang bisa menghantarkan kepada Makrifat kepada Allah SWT


Ketika orang sedang berpuasa akan lebih mudah menerima bisikan lembut dalam dirinya  yang disebut Al Ghazali pancaran ilahiyah yang Allah turunkan ke dalam hati orang yang Allah kehendaki) hubungan transenden yang tidak gelap dan terang benderang karena ada cahaya Tuhan yang bersinar dalam qalbu 


Ibadah puasa  akan menambah cahaya dalam diri kita yang mulai redup akibat dosa dan kesalahan yang kita lakukan dari bulan bulan sebelumnya


Puasa juga sebagai pengendalian diri atau fungsi kontrol dari syahwat lahiriyah maupun batiniyah dan pelindung dari godaan syaitan puasa menurut para ulama juga adalah menutup pori pori dari bisikan syaitan yang masuk oleh sebab itu kenapa Nabi SAW menganjurkan pada kita, yaitu pemuda agar menahan hawa nafsunya, jika tidak mampu disuruh untuk menikah, karena itu dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluannya


Saya mencoba mereduksi dari pandangan para filsuf tentang puasa meskipun diatas saya sebutkan Al Ghazali sebagai ulama dan filsuf juga tapi ada banyak pandangan para filsuf muslim dan Barat tentang puasa antara lain puasa sebagai pelajaran atau cerminan diri Suhrawardi Al Maqtul misalnya menyebutkan bahwa puasa adalah mempersiapkan diri seseorang dalam menerima ilmu pengetahuan


Hal ini terbukti bahwa bagi orang yang ingin membaca karyanya yang berjudul Hikmah al Isyraq sebaiknya berpuasa selama 40 hari terlebih dahulu syarat yang beliau tetapkan bagi penuntut ilmu atau pembaca karyanya Karena tanpa melakukan puasa tersebut, pembaca tidak akan mendapatkan tidak siap menerima ilmu pengetahuan yang ada dalam kitabnya


Puasa sebagai terapi jiwa agar tetap terkontrol Ibnu Sina,Imam Syafi’i misalnya untuk mencari ilmu harus sering berpuasa dan malam qiyamul lail serta tekun dalam belajar


Ibnu Sina, seorang filosof dan Ahli dalam bidang kedokteran menganjurkan kepada kita untuk puasa sebagai obat dari segala penyakit  dalam buku Terapi Puasa karya Abdul Jawwad As-Shawi 

Muhammad Iqbal filsuf dan penyair dari Pakistan, puasa adalah salah satu rukun Islam yang dapat menjadi pengetahuan dan pengalaman religius. Puasa dapat membantu umat Islam menjadi makhluk yang mulia dan bertaqwa


Ali Syari'ati Sosiolog dan cendekiawan Muslim Iran,Puasa adalah ibadah primer  juga mengandung dimensi sosial habluminannas yang tak kalah kuat. Ali Syariati memandang bagaimana kita belajar menjadi orang miskin, belajar kelaparan, belajar setara dan belajar merasakan kondisi yang tak berkepunyaan Jika engkau merasakan derita berarti engkau hidup, jika engkau merasakan derita orang lain berarti engkau manusia. Ali Syari'ati bilang Ketika Allah Swt memerintahkan salat maka sesungguhnya itu adalah tameng agar terhindar dari hal hal yang merusak diri (tanha ‘anil fahsyai wal munkar) dan dari segala bentuk penyebab patologi sosial lainnya. pengamalan nilai-nilai ‘ubudiyah harus mulai dinaik kelaskan dari sifat ritus formil menjadi praksis sosial, sehingga menghasilkan kehidupan yang saling mengasihi, menebar kedamaian, kebermanfaatan serta tidak memberi ruang sedikitpun kepada apapun yang merusak keharmonisan sosial


Dengan ini derajat kehambaan kita dipacu untuk selalu bergerak maju menuju kesempurnaan kemanusiaan insan kamil dan supaya terhindar dari segala bentuk kerendahan dan kehinaan kehidupan (asfala safilin)


Selain filsuf dan sosiolog muslim ada juga seperti Aristoteles bilang bahwa puasa adalah cara untuk mencapai kebahagiaan yang dilalui dari kesengsaraan dari hawa nafsunya lalu menuju kebahagiaan. Plato Puasa adalah proses pematangan diri menuju manusia revolusioner, manusia yang mampu melaksanakan perubahan dengan upaya intelektualitas, keberimanan, dan ketakwaan.Thomas Aquinas bahwa Puasa membantu menghancurkan dosa dan mengangkat pikiran kepada pikiran dunia rohani


Menurut qqFilsuf Thomas Hobbes dalam buku Leviathan Empati membebaskan manusia dari penjara paling berbahaya yaitu Ego Individualistik maka semangat Ramadan mengajarkan manusia untuk kembali dengan   Kemanusiaannya


Kita sebagai Homo socius atau mahluk sosial tapi malah menjelma memangsa sesama yang disebut homo Homini Lupus atau dalam pemikiran ekonomi disebut Penjara Ego istilahnya Homo Economicus dimana tolok ukur hubungan antar manusia semata (ekonomi)  yakni untung rugi. Sebelum saya menutup tulisan ini saya ingin mereduksi untaian untaian dari sang revolusioner iran Ali Syari'ati kita hendak  menjadikan Ramadhan sebagai madrasah ruhani sebagai sarana dalam mendidik diri mengeliminir dan menundukan syahwat biologis kita  menuju fitrah kemanusian yang otentik. 


Semangat amaliyah Ramadhan adalah fastabiqul khairat berlomba lomba dalam kebaikan yakni mengoptimalkan menuju sarana ketaqwaan pada Allah SWT dan kecintaan pada Sang Revolusioner sejati yang tak ada tanding didunia ini yakni Nabi Muhammad SAW


Ramadhan adalah lautan maghfirah (ampunan) yang sungguh merupakan kerugian amat besar ketika tidak memaksimalkan

Sekian semoga bermanfaat (Sahib Munawar.S.Pd,I.M.Pd) 25 Februari 2025