Mandiolinews com.Halmahera Selatan – Warga Desa Jiko, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, geram atas lonjakan harga minyak tanah di salah satu pangkalan milik PT Babang Raya.
Pangkalan ini diduga mengabaikan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dan lebih memilih menjual minyak tanah kepada pihak tertentu, membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar yang vital untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa minyak tanah di pangkalan tersebut dijual seharga Rp10.000 per liter dengan syarat menunjukkan Kartu Keluarga (KK). Namun, warga yang tidak memiliki KK atau datang secara langsung tanpa "jalur khusus" tidak dilayani.
"Anehnya lagi, pangkalan ini lebih memprioritaskan penjualan kepada pemilik bodi penumpang (bodi Len) ketimbang masyarakat setempat. Ini jelas memberatkan kami, terutama di bulan suci Ramadan," ujar warga dengan nada kesal.
Selain itu, warga menyoroti pangkalan milik seorang Seorang warga yang bernama Ci Dina yang diduga melakukan praktik pilih kasih dalam penjualan minyak tanah. "Kami juga butuh minyak tanah untuk memasak, apalagi di bulan Ramadan ini. Tapi mereka seenaknya sendiri menentukan siapa yang boleh membeli dan siapa yang tidak," tambah warga lainnya.
Tak hanya itu, keberadaan pengecer yang menjual minyak tanah dengan harga selangit, mencapai Rp13.000 hingga Rp15.000 per liter, semakin memperburuk keadaan. "Harga minyak tanah sudah hampir sama dengan bensin! Ini benar-benar keterlaluan," tegas warga.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Halmahera Selatan Nomor 184 Tahun 2022, HET minyak tanah seharusnya hanya Rp5.000 per liter. Namun, realitas di lapangan menunjukkan harga yang jauh lebih tinggi.
Warga pun mendesak pemerintah daerah, khususnya Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera mengambil tindakan tegas.
"Kami meminta Pak Bupati turun tangan menyelesaikan masalah ini. Jika Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) tidak mampu mengatasi, lebih baik kepala dinasnya dicopot!" seru warga dengan nada geram.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan warga.
Tim Mandiolinews
0Komentar