Mandiolinews com.Halmahera Selatan – Warga Desa Lele, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengeluhkan kelangkaan minyak tanah yang didistribusikan oleh pangkalan milik PT Sinergi. Mereka menuding pihak pangkalan lebih mengutamakan penjualan ke luar desa daripada memenuhi kebutuhan warga setempat.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dirinya sudah tiga bulan tidak menerima minyak tanah, meskipun memiliki kupon.
"Saya sudah tiga bulan, sejak Oktober, November, dan Desember, tidak pernah mendapatkan minyak tanah, padahal saya memiliki kupon. Namun, setiap kali ingin membeli, pihak pangkalan selalu mengatakan stok habis, padahal kami tahu masih ada," ungkapnya.
Ia juga menuding bahwa minyak tanah justru dijual ke luar desa dengan harga lebih tinggi, yakni mencapai Rp8.000 per liter.
"Seharusnya pangkalan ini memprioritaskan masyarakat setempat, bukan menjual ke luar. Ini adalah tindakan yang merugikan kami sebagai warga," tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh warga lainnya, yang menyesalkan sikap pihak pangkalan yang tidak transparan dalam pendistribusian minyak tanah. Mereka meminta pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), untuk segera mengevaluasi pemilik pangkalan tersebut.
"Kami meminta pemerintah daerah, terutama Disperindag, untuk segera mengevaluasi pangkalan ini. Jika perlu, kami juga meminta Bupati Halmahera Selatan mencopot Kepala Disperindag karena dianggap tidak mampu mengawasi distribusi minyak tanah dengan baik," tegas warga.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Sinergi maupun pemerintah daerah belum memberikan tanggapan terkait keluhan warga.
Tim Mandiolinews
0Komentar